Senin, 21 Januari 2013

    Mitos-Mitos Tentang Coklat


    Coklat merupakan makanan yang manis dan lezat, itu kata sebagian orang. Tetapi banyak juga yang memusuhi si coklat ini.  Banyak yang bilang cokelat mampu meningkatkan berat badan dan membuat jerawat. Namun apakah pernyataan tersebut benar? Untuk menemukan jawabannya, coba simak dulu mitos tentang cokelat seperti yang dilansir dari Mother Nature Network berikut ini.

    Cokelat meningkatkan kolesterol jahat
         Salah. Sebab sebuah penelitian membuktikan bahwa makan cokelat tidak mempengaruhi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Bahkan dalam beberapa kasus, cokelat justru menurunkan kolesterol jahat.

    Cokelat kaya akan kafein
         Semakin gelap cokelat, memang kandungan kafeinnya semakin tinggi. Namun kalau dibandingkan dengan kopi, tentu saja kandungan kafein itu tidak ada apa-apanya.

    Gula pada cokelat menyebabkan hiperaktif
         Salah lagi. Sekali lagi, sudah ada belasan penelitian yang tidak mampu membuktikan kaitan antara gula dengan perilaku hiperaktif pada anak. Perilaku tersebut bisa saja dipicu dari hal lain dan bukan gula.

    Penderita diabetes dilarang makan cokelat
         Tidak juga. Penelitian terbaru justru menyarankan penderita diabetes menikmati cokelat hitam untuk meningkatkan sensitivitas insulin.

    Cokelat menyebabkan gigi berlubang
         Salah besar. Nyatanya, sebuah penelitian dari Osaka University malah menemukan bagian dari biji cokelat justru mengusir bakteri penyebab gigi berlubang dalam mulut. Yang penting jangan lupa gosok gigi saja setelah makan cokelat.

    Cokelat membuat berat badan bertambah
         Tidak juga. Sebuah penelitian terbaru menyebutkan makan cokelat sedikit demi sedikit setiap hari malah mampu membantu seseorang mendapatkan berat badan ideal.

    Gula dan cokelat menyebabkan stress
         Tentu saja tidak benar. Buktinya, ada penelitian yang menyatakan makan cokelat hitam setia hari mampu mengurangi stres yang dialami.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar